Arti Pendaki Fomo Adalah

Arti Pendaki Fomo Adalah

Mengenal Arti Bahasa Gaul FOMO, JOMO, FOBO, Yolo, dan Cara Penggunaannya

Nah, supaya nggak salah menggunakan istilah dari bahasa gaul itu, simak perbedaan arti FOMO, JOMO, FOBO, dan YOLO di bawah! Selain itu, ketahui juga cara penggunaannya yang tepat.

Baca juga: Artinya Instahusband: Kisah di Balik Foto Instagram Estetik Pasangan

Gunung merupakan bentuk permukaan tanah yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tanah di sekitarnya. Sebuah wilayah dengan puncak lebih dari 2000 kaki, atau 610 meter, dianggap sebagai gunung. Didalamnya memiliki banyak keindahan untuk hanya sekedar melepas penat dari kebisingan kota maupun pikiran. Makanya tak heran jika anak muda zaman sekarang banyak yang memilih gunung menjadi tempat healingnya.

Tak lain, tujuan mendaki ialah sampai ke puncak gunung tersebut. Untuk mencapai puncak harus menempuh perjalanan berjam-jam dengan treking yang cukup menantang. Dari semua itu harus mempersiapkan persiapan yang matang.

Namun yang terjadi saat ini banyak sekali pendaki FOMO yang mendaki hanya untuk ikut-ikutan saja agar bisa membuat story dari keindahan gunung tersebut tanpa memikirkan hal-hal yang tidak diinginkan yang pasti dapat terjadi diatas gunung seperti :

1. Bahaya AlamBahaya alam ialah fenomena lingkungan yang berpotensi berdampak pada masyarakat dan lingkungan manusia. Seperti longsor, badai, bahkan letusan gunung yang dapat terjadi sewaktu-waktu.

2. Bahaya dari manusiaSituasi atau tindakan yang berpotensi menimbulkan kecelakaan atau cidera pada manusia, kerusakan atau gangguan lainnya yang disebabkan oleh manusia itu sendiri. Seperti ceroboh, tidak tertib, melanggar aturan, dan kurang persiapan.

Maka dari itu, perlu sekali mempersiapkan persiapan sebelum mendaki gunung :1. FisikSebelum melakukan pendakian wajib untuk latihan fisik seperti olahraga joging, gym dll. Karena mempersiapkan tubuh menghadapi medan yang berat.

2. MentalTak hanya fisik, mental juga penting sebelum melakukan pendakian untuk mempersiapkan dan menghadapi tantangan diri dari hal-hal yang mungkin terjadi di gunung.

3. LogistikPerlunya logistik untuk mendaki gunung. Seperti pendaki wajib bersepatu, carier yang cukup untuk untuk memuat barang bawaan, sleeping bag, jaket, sarung tangan, kaos kaki dan pakaian ganti agar tidak kedinginan, makanan dan minuman selama di gunung, p3k, head lamp, alat masak, dan lain lain.

4. Etika dan lingkunganBerperilaku terhadap alam dan upaya kita untuk melindungi serta merawatnya.

Untuk itu, penting bagi kita semua melakukan persiapan yang matang sebelum mendaki gunung. Karena mendaki gunung adalah cara terbaik untuk memahami diri sendiri, menyadari akan kelemahannya dan bagaimana cara menghadapinya dan mengajarkan kita untuk belajar hidup mandiri, bertahan tanpa bantuan teknologi canggih. Serta membentuk karakter, mental dan pikiran yang kuat serta tegas.

Lihat Hobby Selengkapnya

Next Anggota Difpala Peserta Deklarasi Disability Seven Summits 2024

Anggota Difpala Peserta Deklarasi Disability Seven Summits 2024

tirto.id - Di media sosial, sedang ramai istilah "FOMO Konser", hal ini berkaitan dengan beberapa selebgram yang dianggap FOMO konser Blackpink.

Warganet mencibir selebgram yang bukan fans Blackpink atau bukan pendengar Kpop tetapi ikut-ikutan nonton konser, bahkan membeli tiket paling mahal.

Mereka menganggap para selebgram ini FOMO konser. Apa itu FOMO konser dan mengapa FOMO berkaitan dengan media sosial?

FOMO adalah singkatan dari Fear of Missing Out atau rasa takut ketinggalan. Ini adalah respons emosional terhadap ketakutan tidak bisa mengikuti tren atau sesuatu yang sedang berjalan.

FOMO sering menyebabkan perasaan tidak nyaman, ketidakpuasan, depresi dan stres. Maraknya media sosial telah meningkatkan prevalensi FOMO selama beberapa tahun terakhir.

FOMO disebabkan oleh perasaan cemas seputar gagasan bahwa pengalaman menarik atau peluang penting terlewatkan atau diambil.

Menurut Tech Target, FOMO dihasilkan oleh amigdala - bagian otak yang mendeteksi apakah sesuatu merupakan ancaman bagi kelangsungan hidup atau tidak.

Bagian otak ini merasakan kesan ditinggalkan sebagai ancaman, menciptakan stres dan kecemasan. Seseorang akan lebih mungkin mengalami FOMO jika sudah sangat sensitif terhadap ancaman lingkungan.

Ini termasuk orang-orang yang bergumul dengan kecemasan sosial, perilaku obsesif atau kompulsif -- termasuk gangguan obsesif-kompulsif yang didiagnosis -- atau memiliki bentuk trauma emosional di masa lalu.

Ponsel cerdas dan media sosial telah meningkatkan terjadinya FOMO dengan menciptakan situasi di mana pengguna terus-menerus membandingkan kehidupan mereka dengan pengalaman ideal yang mereka lihat diposting secara online.

Aplikasi dan situs web seperti Twitter, Facebook, Instagram, dan Snapchat memudahkan untuk melihat apa yang dilakukan orang lain.

Versi glamor kehidupan mereka yang disiarkan di fitur-fitur seperti Instagram Stories atau wall Facebook mengubah perasaan pengguna tentang apa yang normal dan membuat mereka berpikir bahwa mereka melakukan lebih buruk daripada rekan-rekan mereka.

Orang-orang melihat ke luar pada pengalaman orang lain daripada ke dalam pada hal-hal besar dalam hidup mereka.

Pemasaran FOMO telah muncul sebagai cara untuk membujuk konsumen membeli produk tertentu atau menghadiri acara.

Pemasaran FOMO memicu ketakutan pelanggan akan kehilangan untuk menginspirasi mereka mengambil tindakan. Beberapa strategi pemasaran FOMO meliputi:

Sementara pemasaran FOMO berhasil membuat orang membeli lebih banyak, hal itu berdampak negatif pada konsumen dengan memicu depresi dan kecemasan yang ditimbulkan oleh FOMO.

tirto.id - Sosial budaya

Penulis: Dipna Videlia PutsanraEditor: Addi M Idhom

Yuk, mengenal arti Fomo, Jomo, Fobo, dan Yolo!

Sudah sering mendengar istilah FOMO, JOMO, FOBO, ataupun YOLO? Keempat kata itu merupakan singkatan dari istilah bahasa Inggris yang sering digunakan sebagai bahasa gaul. Paling banyak nih, digunakan oleh generasi milenial dan gen Z.

Lantas, apa sebenarnya arti FOMO, JOMO, FOBO, dan YOLO? Ternyata istilah-istilah itu bukan hanya sebatas bahasa gaul, namun juga berkaitan dengan keadaan psikologis seseorang.

FOBO adalah kembaran istilah FOMO

Istilah unik bahasa Inggris lain yang biasa kamu temukan dalam bahasa gaul ada FOBO, yaitu Fear of Better Option. Dalam bahasa Indonesia artinya takut akan opsi lebih baik.

Orang-orang yang mengalami FOBO terjebak pilihan-pilihan yang harus diambil saat dihadapkan pada suatu keputusan. Akibat dari ragu mengambil keputusan, kamu secara obsesif akan memikirkan semua pilihan karena takut kehilangan opsi terbaik dan nantinya menyesal.

FYI, istilah ini diciptakan oleh Patrick McGinnis, pemodal ventura AS yang dikenal juga sebagai pencetus istilah FOMO. Cara mengatasi FOBO, kamu perlu percaya akan keputusan yang telah diambil, dan mengetahui dampak dari keputusan tersebut.

Baca juga: Istilah Anak Jaksel dalam Circle Pergaulan | Sudah Tahu Belum?

YOLO atau You Only Live Once pasti sangat sering kamu mendengarnya. Bagi sebagian orang, istilah ini seperti mantra untuk nggak membuang-buang waktu dan lakukan apa yang diinginkan saat ini.

Hidup hanya sekali dan banyak orang ingin lebih menikmati hidup daripada memikirkan pendapat orang lain.

Tapi kalau kamu salah kaprah dengan artinya YOLO dan hanya fokus pada kesenangan semata, bisa-bisa nanti berdampak negatif, seperti sembrono melakukan pengeluaran tanpa memikirkan dampak panjang.

Istilah ini sebenarnya memiliki makna motivasi supaya kamu menjalani hidup lebih bermakna. Mengisi kehidupan kamu dengan hal-hal bermanfaat.

ARTIKEL MENARIK LAINNYA:

Itulah arti FOMO, JOMO, FOBO, dan YOLO. Kini, kamu nggak perlu bingung lagi cara penggunaannya yang tepat. Ternyata bukan sekadar bahasa gaul saja, kan? Semoga membantu, ya!

Cari kost coliving dekat dengan kuliner, perkantoran, rumah sakit, maupun tempat strategis lainnya? Coba ngekost di Rukita saja!

Tersedia berbagai pilihan jenis kost coliving Rukita yang berada di lokasi strategis dengan akses mudah dekat berbagai tempat strategis. Nggak hanya di Jabodetabek dan pulau Jawa saja, ada juga di beberapa kota Indonesia lainnya!

Tapi, kalau kamu punya budget pas-pasan dan sedang mencari kost harga ekonomis fasilitas lengkap, bisa kepoin Infokost.id. Tersedia kost di beberapa kota di Indonesia dengan harga sewa murah!

Jangan lupa unduh aplikasi Rukita via Google Play Store atau App Store, bisa juga langsung kunjungi www.rukita.co.

Follow juga akun Instagram Rukita di @rukita_Indo, Twitter di @rukita_Id, dan TikTok @rukita_id untuk berbagai info terkini serta promo menarik!

Apa itu arti FOMO, JOMO, JOBO, dan YOLO? Cari tahu artinya FOMO dulu

Sebelum mengenal semua arti FOMO, JOMO, JOBO, dan YOLO, pertama ketahui dulu arti FOMO, yuk! FOMO merupakan singkatan dari Fear of Missing Out, sementara dalam bahasa Indonesia berarti takut tertinggal.

Orang-orang yang mengalami FOMO rasanya nggak ingin ketinggalan informasi atau melewatkan hal penting yang menyenangkan. Artinya bisa juga kecemasan mengetahui orang lain memiliki momen mengasyikkan, tapi kamu nggak ikut serta di dalamnya.

Pertama kali diperkenalkan tahun 2004, arti FOMO semakin sering digunakan sampai masuk ke kamus Oxford pada 2013, lho. Kalau kamu sedang lihat update instastory teman latar tempat yang bagus langsung penasaran “Aesthetic banget spot fotonya, di mana, ya?”

Jangan-jangan saat itu kamu sedang mengalami FOMO? Cara menghindari FOMO yaitu dengan melakukan detox media sosial atau batasi waktu bermain medsos, fokus pada diri sendiri, serta selalu bersyukur.

Kalau FOMO adalah rasa cemas ketinggalan ini-itu, artinya JOMO kebalikannya, nih. JOMO merupakan singkatan dari Joy of Missing Out. Istilah bahasa gaul ini memiliki arti kamu tetap senang meski tertinggal dan menikmati apa yang sedang dilakukan saat ini.

Kamu nggak perlu membandingkan kehidupanmu dengan orang lain maupun memikirkan apa kesenangan yang sedang orang lain lakukan. Eits, tapi jangan salah kaprah memahami penggunaan bahasa gaul satu ini.

Orang-orang yang JOMO bukan berarti tak acuh dengan sekitarnya. Kamu merasa puas dan cukup dengan kehidupanmu, sehingga lebih fokus pada hal-hal yang kamu senangi saja. Ya, tetap merasa nyaman meski melewatkan banyak hal yang sebenarnya kamu tak ingin melewatkannya.

Baca juga: 1432 Meaning dan Arti Bahasa Gaul Angka Lainnya di Media Sosial